kali ini saya akan share gambar seputar stasiun kabupaten malang zaman dulu..
oh ya cerita sedikit ya..
zaman dulu kereta api sangat dibutuhkan untuk industri pabrik gula (pengangkutan tebu), jadi zaman dulu setiap stasiun nama depannya ditambahi "PG" contohnya "PG Gondanglegi" *gak penting banget yakk :)
di kabupaten malang banyak stasiun-stasiun tersebut, tapi sayangnya kini banyak yang non aktif *kasihan ya -_-
daripada banyak cerita lagi , mending langsung lihat ke bawah :)
eitss tunggu dulu..
selain share tentang stasiun di Kab. Malang, saya juga share sedikit tentang stasiun luar kabupaten malang :)
lanjut kebawah ya :)
Pembangunan jalur rel di depan Stasiun Pogadjih. Stasiun ini masih aktif
hingga sekarang dengan beberapa perjalanan Kereta Api Penataran
berhenti di stasiun ini. Ini stasiun yang berada di perbatasan antara Kab. Malang dan Kab. Blitar.
Foto para warga pribumi di Stasiun Bululawang(sekarang nonaktif).
Foto para Kastenlok di Stasiun Singosari, Malang. Perhatikan gaya busananya yang menggunakan dandanan ala kolonial dan batik. *lucu ya :)
Suasana disekitar Stasiun Gondanglegi. Terlihat banyak balok kayu(untuk
bahan bakar lokomotif?) berserakan di sebagian lahan stasiun.
Suasana di Stasiun Dampit(stasiun terakhir). Terlihat tumpukan kayu
bakar yang dapat dijadikan sebagai bahan bakar lokomotif untuk menarik
rangkaian kereta. Sekarang Stasiun ini non aktif.
Stasiun Kendalpayak di tahun 1919. Stasiun tersebut pada masa kini sudah tak terpakai lagi(nonaktif)
Beberapa lokomotif tampak singgah di Stasiun Gondanglegi(kini nonaktif)
Sebuah lokomotif seri B17 melintasi jembatan diatas Kali Lestitalok di Tumpang.
Lokomotif 14 milik Malang Stoomtram di tahun 1920 yang memiliki bobot 28200kg
Sekelompok orang berfoto bersama di Stasiun Pakis(kini nonaktif), 1919.
oh ya jangan salah teman..
saya dapet ini semua dari sebuah website orang jerman http://www.drehscheibe-foren.de.
nggak habis pikir, kenapa malah orang luar yang peduli dengan kita -_-
semoga manfaat ya kawan :)
see you ,,
Wassalamu'alaikum...
saya dapet ini semua dari sebuah website orang jerman http://www.drehscheibe-foren.de.
nggak habis pikir, kenapa malah orang luar yang peduli dengan kita -_-
semoga manfaat ya kawan :)
see you ,,
Wassalamu'alaikum...
mantap ..
BalasHapusMbak Rizka,, ikutan koreksi ya,, PG (pabrik gula) Gondanglegi tidak ada, yg ada PG Krebet Baru 1 (1906) dan II (1976), ttg rute KA..saat itu ada rute Malang-Bululawang-Gondanglegi-Kepanjen (arah Dampit juga ada), saya pernah tinggal di PG Krebet Baru karena Bapak saya dinas di sana. sewaktu saya kecil seingat saya tahun 1976 kereta api tersebut masih aktif,,setelah di stasiun Bululawang berhenti,kereta api tersebut juga berhenti di "stasiun tidak resmi" di depan PG Krebet Baru 1 utk mengangkut penumpang dan atau barang-barang..nah di sinilah sepertinya yg dimaksudkan stasiun PG Krebet Baru, tidak ada bangunan khusus,,hanya memanfaatkan fasilitas bangunan yg ada (trap yg tinggi setara lantai gerbong kereta) yg saat ini masih tampak, hanya saja relnya sudah tertutup aspal, tanah, dll. Malang jaman dulu memang indah dan transportasi masal tampaknya telah dipikirkan secara matang,sayang tidak terawat dan bahkan hilang. semoga blog Anda bisa turut menjaga kelestarian sejarah. trm kasih. salam.
BalasHapus